Kamis, 31 Maret 2016

Karakteristik dan Struktur Gerak Dasar Senam


Karakteristik Gerak Dasar Senam

Senam merupakan kegiatan fisik yang paling kaya struktur geraknya. Dari karakteristik dan struktur geraknya, senam dapat dikatakan kegiatan fisik yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai alat pendidikan jasmani, karena dianggap mampu memberikan sumbangan terhadap pengembangan kualitas motorik dan kualitas fisik anak sekaligus. Karakteristik gerak senam sangat berarti dalam peningkatan pengertian dan pemahaman anak terhadap prinsip-prinsip mekanika gerak dan hukum alam yang bekerja pada tubuh yang bergerak, dalam mencapai keberhasilan menguasai keterampilan senam.

Keterampilan senam selalu dibangun diatas keterampilan gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif.

1. Keterampilan Lokomotor
Lokomotor diartikan sebagai gerak berpindah tempat, seperti jalan, lari, lompat, loncat dsb. Dalam senam gerakan-gerakan tersebut sangat penting digunakan bahkan ditambah beberapa gerak berpindah yang lain, seperti guling, kip, handspring dsb. Gerak lokomotor sangat diperlukan untuk menambah momentum horizontal, seperti lari awalan.  

2. Keterampilan Non-lokomotor 
Non-lokomotor adalah gerak yang tidak berpindah tempat, mengandalkan ruas-ruas persendian tubuh yang membentuk posisi-posisi berbeda yang tetap tinggal di satu titik. Misalnya; meliuk, membengkok dsb. Dapat dilakukan secara perorangan ataupun berpasangan. 

3. Keterampilan Manipulatif 
Manipulasi sering diartikan sebagai kemampuan untuk memanipulasi objek tertentu dengan anggota tubuh: tangan, kaki atau kepala. Termasuk keterampilan manipulatif  diantaranya; menangkap, melempar, menendang dsb. Dalam senam artistik keterampilan ini jarang dijumpai, tetapi merupakan ciri utama di senam ritmik.

Konsep Gerak Dasar Senam

Tubuh manusia dapat bergerak dalam berbagai cara dan dalam kombinasi tak terbatas. Semua gerakan manusia memerlukan waktu (Time), daya (power), dan ruang (space). Tubuh manusia mengekspresikan kebutuhannya melalui berbagai macam kombinasi daya, waktu, ruang, yang masing-masing bersifat unit pada setiap individu. Semakin komplek pola gerak yang dilakukan, semakin besar instropeksi harus dilakukan, sehingga semakin memerlukan pengertian mendasar tentang prinsip-prinsip mekanika gerak, keseimbangan, sistem penggerak, hukum-hukum gerak, dll.

Persyaratan Kualitas Fisik

Kualitas fisik seperti kelentuan, kekuatan, power, dan daya tahan merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh pesenam untuk berhasil dalam menguasai gerakan senam.

a. Kelentukan (flexibility)

Kelentukan adalah salah satu komponen fisik yang sangat penting kaitannya dalam prestasi senam. Kelentukan adalah kualitas spesifik, yang menyatakan bahwa seseorang bisa jadi fleksibel dalam salah satu persendiannya tetapi tidak dalam sendi yang lain. Begitu juga dalam hal perkembangannya, dimana satu persendian lebih cepat merespon pada latihan stretching dan pada yang lainnya.


1. Mengapa Kelentukan Penting? 
Pentingnya kelentukan dalam senam berkenaan dengan tiga hal utama, yaitu:

  • Jarak yang luas dan kelentukan penting untuk keindahan, irama, dan  keanggunan gerak.
  • Banyak keterampilan senam memerlukan kelentukan derajat tinggi sebelum dapat ditampilkan. Misalnya, guling depan kangkang atau kaki lurus tidak mungkin dilakukan tanpa kelentukan yang baik. Apa lagi gerakan-gerakan seperti walkover atau backover.
  • Kelentukan yang baik akan menurunkan kemungkinan terjadinya cedera dan memperbaiki kesehatan tubuh.

2. Apa yang Membatasi kelentukan?

Faktor yang membatasi kelentukan adalah jaringan jaringan halus, misalnya otot, jaringan ikat, tendon dan ligamentum. Di samping itu harus juga dicatat bahwa kurangnya kekuatan merupakan faktor yang membatasi kelentukan aktif. 

3. Bagaimana Meningkatkan Kelentukan? 
Sedikitnya ada tiga macam cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kelentukan, yaitu:

  • Peregangan statis (static stretching)
  • Peregangan dinamis (ballistic or dynamic stretching)
  • Peregangan yang dibantu (assisted stretching)

a). Static stretching pada dasarnya adalah menempatkan diri sendiri dalam posisi yang memanjangkan jaringan ikat dan menahan posisi tersebut untuk satu priode waktu tertentu (60 detik atau lebih). Karena adanya suatu kontraksi reflexif dari otot (stretch reflex) ketika meregang (terutama diregang dengan cepat) dan karena adanya proses peredaman dan refleks ini jika otot yang bersangkutan ditahan meregang untuk beberapa menit (proses akomodasi), maka disarankan proses meregang dilakukan pelan-pelan dan menahannya untuk beberapa menit. Kita akan merasakan bahwa otot akan melemas dan melonggar dan karenanya bisa memanjang.

b). Ballistic stretching melibatkan gerakan merenggut dan memantul dalam posisi meregang. Karena adanya kontraksi reflexif dan otot yang diregang, maka resiko cedera pada jenis peregangan ini lebih besar, sehingga harus dilakukan dengan ekstra hati-hati.

c). Assisted stretching menggabungkan penggunaan pasangan atau bantuan dari orang lain untuk secara manual meregang otot dan bagian tubuh yang diregang. Dalam latihan peregangan untuk senam dikenal dua macam tipe bantuan yang dapat diberikan, yaitu pertama, passive stretching, yaitu pasangan hanya semata-mata menambah tekanan yang lembut tapi kuat untuk menambah regangan, dan kedua, passive stretch and active hold, yaitu ada bantuan dan pasangan untuk meregang hingga posisi yang diinginkan, kemudian pesenam yang bersangkutan harus mencoba menahan posisi itu secara aktif pada batas terjauh peregangan itu.

Sebagai catatan, dari keseluruhan tehnik yang diuraikan di atas, satu hal harus diperhatikan, bahwa untuk pertimbangan pesenam dan hasil latihan yang maksimal, maka latihan peregangan harus:       

  • Dalam keadaan panas/setelah melakukan pemanasan.
  • Diregang perlahan-lahan, dan
  • Melemaskan otot yang sedang diregang

b.  Kekuatan (strength)

1) Apakah kekuatan ? 
Kekuatan adalah sejumlah daya yang dapat dihasilkan oleh suatu otot ketika otot itu berkontraksi. Kekuatan dapat ditingkatkan dengan menambah beban yang bisa diatasi otot secara progesif sehingga otot tersebut menyesuaikan kekuataannya pada beban itu dengan cara menambah tegangannya yang diistilahkan dengan hyper trophy.

Dilihat dan jenis kontraksinya pada saat melatih kekuatan otot, maka jenis latihan kekuatan dapat dibedakan menjadi dua macam latihan. Jika otot tersebut dilatih dengan gerakan yang menyebabkan terlihat memanjang dan memendek, maka latihan tersebut disebut latihan jenis isotonis. Sedangkan jika pada otot yang dilatih tersebut tidak terlihat adanya gejala pemanjangan dan pemendekan yang jelas, latihan tersebut dinamakan latihan isometris. Iso artinya “sama”, tonis artinya “tegangan”, dan metris artinya “panjang”.

Latihan isotonis biasanya dibedakan lagi menjadi dua macam, yaitu concentric dan eccentric. Concentric adalah kontraksi yang menyebabkan otot-otot memendek, sedangkan eccentric adalah sebaliknya, yaitu kontraksi karena bebannya terlalu berat karena telah membuat otot yang berkontraksi terlihat memanjang. 

2)  Mengapa kekuatan penting? 
Penampilan yang baik dalam senam sangat tergantung pada kekuatan otot. Karenanya meningkatkan kekuatan pesenam akan meningkatkan pula tingkat prestasinya dalam senam dan, sebaliknya, keikutsertaan seseorang dalam senam akan otomatis meningkatkan kekuatan seseorang. Jadi disamping adanya manfaat biasa seperti berfungsinya fisik secara lebih baik, penampilan yang lebih bagus serta banyaknya cadangan kekuatan, pengembangan dalam kekuatan mempunyai manfaat langsung dalam penampilan senam, diantaranya:

  • Keselamatan; pesenam yang lebih kuat akan mampu mencegah terjadinya cedera yang berbahaya ketika terjadi jatuh dibandingkan dengan yang lebih lemah.
  • Keterampilan; banyak keterampilan senam tidak dapat ditampilkan tanpa kekuatan yang lebih.
  • Mendukung kemampuan lain; kemampuan-kemampuan seperti kecepatan, daya tahan, power, dll., dalam batas tertentu, tergantung pada kekuatan.
3)  Bagaimana kekuatan dapat dikembangkan? 
Dalam kaitan ini ada satu hukum yang berlaku bahwa “untuk meningkatkan kekuatan, anda harus membebani otot-otot anda”. Membebani otot-otot adalah memberikan beban kerja yang lebih besar dan pada beban kerja yang biasa. Dengan kata lain, latihan otot tidak membuat otot bekerja lebih keras (dari pada kekuatan sebelumnya) tidak akan meningkatkan kekuatan otot tersebut. Membebani otot untuk mengembangkan kekuatan yang paling efektif adalah dengan cara memilih kegiatan yang tidak dapat diulang lebih dan 5 hingga 7 kali dalam satu set ulangan. Latihan-latihan yang bisa diulang melebihi jumlah ulangan di atas hanya akan mengembangkan daya tahan otot yang bersangkutan, tetapi tidak meningkatkan kekuatannya.

c.   Daya Ledak (Power)

Power adalah kombinasi antara kekuatan dan kecepatan. Kekuatan mengukur kemampuan untuk mengangkat bebannya dan kecepatan mengukur kecepatan untuk mengangkat beban itu. Misalnya melakukan pull-ups dengan baik memerlukan kekuatan, tetapi melakukan pull-ups dengan cepat memerlukan power. 

1)  Mengapa Power penting? 
Power adalah suatu atribut fisik yang paling dominan yang diperlukan dalam senam. Kebanyakan keterampilan senam bergantung pada kualitas fisik yang satu ini dalam hal bahwa pesenam harus menggerakkan tubuhnya atau bagian tubuhnya secara cepat, sehingga memerlukan kekuatan dan kecepatan secara simultan. 

2)  Bagaimana Power dikembangkan? 
Pengembangan power, seperti juga pengembangan atribut fisik lainnya, harus dijadikan program yang teratur dalam latihan senam. Pengembangan program ini dapat dilakukan dengan cara latihan yang sama dengan latihan kekuatan, hanya kegiatannya dilakukan dengan kecepatan yang tinggi.

d.  Daya Tahan (Endurance)

Daya tahan dapat menunjuk pada kemampuan cardio respiratory (jantung dan paru-paru) atau pada daya tahan otot (muscular endurance). Untuk keperluan pembelajaran senam, maka kita hanya akan membatasi pembahasan ini pada diskusi tentang daya tahan otot yang dapat dianggap sebagai kemampuan menahan kelelahan otot atau kemampuan untuk bertahan lama dalam kegiatan olahraga. 

1)  Mengapa Daya Tahan Perlu? 
Daya tahan otot tidak begitu penting dalam penampilan aktual dan keterampilan senam, Ia hanya penting untuk bisa bertahan dalam kegiatan senam, baik latihan maupun pertandingan, yang memakan waktu lama. Ketika melakukan atau mempelajari keterampilan, seseorang harus melakukan banyak ulangan terus menerus. Dengan daya tahan otot yang baik, waktu latihan yang lebih lama akan dapat ditempuh dan sedikit waktu istirahat yang diperlukan. 

2)  Bagaimana Daya Tahan Dikembangkan? 
Latihan-latihan yang berulang-ulang dan memerlukan kegiatan yang berkelanjutan merupakan jalan terbaik dalam mengembangkan kemampuan yang satu ini. Sebagai satu pedoman dasar, suatu latihan yang diulang lebih dari sepuluh kali akan mengembangkan daya tahan.

Selain yang telah disebutkan di atas, kemampuan motorik yang dapat menunjang pelaksanaan senam sangat banyak, di antaranya adalah kelincahan (agility), koordinasi, kecepatan, keseimbangan, dll.


Referensi:
Margono, Agus, dkk. 2012. Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 113.


Selasa, 29 Maret 2016

Pengertian dan Unsur-unsur Senam


Senam merupakan aktifitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mendapat penekanan di dalam program pendidikan jasmani. Di samping itu senam juga memberi sumbangan yang tidak kecil pada perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi aktivitas fisik cabang olahraga lainnya.

Senam sebagai salah satu cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics, atau Belanda Gymnastiek. Gymnastics sendiri asal katanya dari Gymnos bahasa Greka (Yunani). Gymnos yang berarti telanjang. Gymnastiek pada zaman Yunani kuno memang dilakukan dengan badan telanjang atau setengah telanjang. Maksudnya agar gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan sehingga menjadi sempurna. Adapun tempat yang dipakai berlatih senam di zaman Yunani kuno disebut Gymnasium.

Untuk memberi batasan yang tepat sangat sukar, oleh karenanya harus jelas batas dan ruang lingkupnya. Merumuskan apa itu Senam, kita harus pahami ciri-ciri dan kaidah-kaidahnya, antara lain:
  • Gerakan-gerakannya selalu diciptakan dengan sengaja.
  • Gerakan-gerakannya harus berguna untuk mecapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak, meningkatkan keindahan gerak dsb.).
  • Gerakan-gerakannya harus disusun secara sistematis.

Berangkat dari ciri dan kaidah diatas dapatlah ditarik suatu pengertian senam sebagai berikut; 
Senam adalah Latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan terencana, sistematis dan bertujuan membentuk sikap dan gerak serta mengembangkan pribadi secara harmonis.

Unsur-unsur di dalam latihan senam yaitu terdiri dari; Calesthenic dan Tumbling atau Akrobatik.

1. Calesthenic
Calesthenic berasal dari kata Yunai (Greka), yaitu Kallos yang artinya Indah dan Stenos yang artinya kekuatan. Jadi calesthenic dapat diartikan sebagai kegiatan memperindah tubuh melalui latihan kekuatan. Maksudnya adalah suatu latihan tubuh (baik memakai alat maupun tanpa alat) untuk meningkatkan keindahan tubuh. Dalam bahasa Inggris Calesthenic adalah kata lain dari Free Exercises, dan dalam bahasa Belanda dari kata Frei Ubungen.

2. Tumbling atau akrobatik
Tumbling berasal dari kata Tombolan (bahasa Italia), Tommelen (bahasa Belada), Tober (bahasa Perancis), yang artinya melompat, melenting dan berjungkir balik secara berirama. Tumbling atau akrobatik adalah suatu ketangkasan yang merupakan gerakan yang cepat dan eksplosif serta terdapat gerak berputar. Contoh; handspring, kip, salto, walkover dsb.



Referensi:
Margono, Agus, dkk. 2012. Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 113.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes